Jumat, 23 September 2011

- Aku Mengasihimu -

Dear God...

Aku memanggilmu Bapa..
Tapi aku tidak pernah memasrahkan hidupku kepadamu, selayaknya seorang anak kecil
terhadap Bapanya..

Aku berteriak - teriak " Bapa ..Bapa..tolong aku" ketika aku merasa kesulitan, dan hidup terasa berat untuk kusangga sendirian.."
namun ketika aku bahagia,aku sering lupa,walaupun hanya untuk sekedar bilang " terima kasih" kepadamu..

Aku memanggilmu Sahabat..
Tapi aku sering memperlakukanmu layaknya mitra bisnis, bukan sebagai seorang Sahabat.
hanya ketika aku merasa untung aku dekat kepadamu..namun ketika aku merasa terlalu sulit untuk menerima setiap KeputusanMu yang kadang tidak seperti mauku..
maka segera saja aku meninggalkanmu..
Aku selalu merasa bahwa aku sedang mendiktemu...untuk melakukan seperti apa yang ku mau..bukan seperti apa yang Kau Mau..

Namun di setiap saat, baik itu masa indahku atau masa susahku..Engkau tetap berada di tempat yang sama, dengan kasih yang sama dengan pelukan yang sama..
Kau pegang tanganku..di setiap saat, Kau tuntun aku selalu..

Sampai akhirnya aku bertanya kepadaMu..
mengapa Kau lakukan ini semua kepadaku ?

dan Kau hanya berkata..

Karena "Aku mengasihimu"..
Thanx God..hidupku indah

Sabtu, 17 September 2011

Dari Balik jendela kantorku

Dari balik jendela kantorku..

Langit begitu cerah
begitu biru dihiasi dengan awan yang putih bersih,bahkan panasnya pun terasa begitu terik.

Dari Balik jendela kantorku..
Monaspun terlihat dengan gagahnya, atau malah dengan angkuhnya ??
gedung - gedung perkantoran yang menjulang tak kalah angkuhnya..

masih dari balik jendela kantorku,
terlihat istana negara yang dijaga sedemikian ketat, entah sedang apa para punggawa di dalamnya,
sedang sibuk melakukan raker yang katanya untuk kemajuan negeri ini..atau sedang membahas tentang program kerja untuk membuat rakyat semakin sejahtera..atau justru sedang duduk santai sambil menikmati semuanya..*tapi kapan itu terjadi ya pak ?
dengan fasilitas istimewa bahkan mengalahkan fasilitas hotel bintang 5 sekalipun..

dan dari balik jendela kantorku juga..
ku melihat beberapa tuna wisma dengan dunia mereka masing2..ada yang sedang duduk terdiam,entah apa yang ada di benak mereka,
anak mereka yang masih butuh biaya sekolah,rumah kontrakan yang belum terbayarkan, atau keluarga mereka yang sedang butuh biaya pengobatan di kampung mereka..atau justru mereka sedang berpikiran apakah mereka masih bisa makan untuk hari ini ?
sementara yang lain sibuk mengais sampah untuk sekedar mengumpulkan gelas bekas air mineral dan kardus yang untuk mereka mungkin masih bisa untuk menyambung hidup mereka hari ini...

dan tampak pula seorang ibu yang menggendong bayinya dan menggandeng anaknya yg masih berusia kira - kira 5 tahunan, mengemis mengumpulkan serupiah demi rupiah..

" Nak seharusnya saat ini kamu sedang sekolah, menikmati indahnya duniamu,untuk mempersiapkan masa depanmu"
apakah masa depan yang layak sudah bukan merupakan hakmu,terampas atas nama kemiskinan,kalau begini bagaimana kamu bisa bilang kepada dunia bahwa kamu sanggup menaklukannya..

Seandainya saja para punggawa itu mau melangkah keluar untuk melihat keadaanmu
dan berbuat sesuatu yang tidak berdasarkan atas kepentingan mereka sendiri.

Seandainya saja para pembuat kebijakan untuk negeri ini bener - benar bijak
maka tidak akan banyak lagi jiwa - jiwa yang terluka,setidaknya keberadaanmupun dihargai sebagai anak manusia bukan sebagai pembuat kumuh kota..

Ternyata dari balik jendela kantorku ,aku mendapatkan sebuah pelajaran hidup.
Terima kasih anak kecil, terima kasih bapak tua,terima kasih banyak aku belajar tentang hidup dari kalian bahwa kita harus tetap berjuang bagaimanaun keadaaan kita.sekalipun kita tidak dapat mengubah dunia, setidaknya kita tidak perlu menyerah pada keadaan..