Selasa, 29 Mei 2012

SABAR SAREH SUMEH DAN SEMELEH

Istilah ini sudah sering saya dengar dari almarhum simbah saya,dari sejak kecil sebagai cucu yang serumah saya termasuk cucu yang paling ‘tutug’ di momong simbah. Saat itu sebagai anak kecil saya belum paham benar kalimat itu apa artinya, kenapa setiap kali simbah memberikan wejangan atau nasihat kalimat itu selalu terdengar. Bahkan saya sangat hafal kalimat itu,

Pernah suatu sore ibu saya pulang kerja ibu bercerita kepada simbah tentang pekerjaannya,dan kalimat sakti simbah itupun keluar lagi, saking penasarannya saya bertanya sama ibu itu artinya apa,kok sabar, sareh, sumeh dan semeleh itu selalu diucapkan simbah.dan ibu pun menjelaskan bahwa kurang lebih artinya Sabar, sareh itu tenang dan sumeh itu artinya tersenyum dan semeleh itu artinya Pasrah dan apabila kata itu dirangkai maka kurang lebih artinya dalam menghadapi segala sesuatu kita harus tetap sabar, tenang tetap tersenyum dan pasrah serta Percaya kepada penyelenggaraan Ilahi dalam hidup kita.

Peristiwa itu kembali terlintas di dalam pikiran saya, dan sekarang saya tau bahwa apa yang diucapkan simbah saat itu sangat pas bila diterapkan dalam hidup saya.kadang saya kurang sabar dalam menghadapi masalah, menjadi cepat emosi dan pada akhirnya semuanya justru berantakan.

Belajar dari simbah dan ibu, bagaimana harus menjalani hidup, simbah menjalani hidupnya dengan penuh kesederhanaan, simbah hanya seorang tukang patri di pasar namun berhasil menghantarkan putra dan putrinya yang berjumlah 11 orang itu menjadi orang yang bahagia dan sukses. 10 orang putra putrinya menjadi sarjana, hanya ibu yang lulusan SMA karena ibu memilih untuk bekerja sebagai PNS daripada kuliah.Simbah berhasil menyelesaikan tugasnya sebagai bapak dengan baik, dan saya juga belajar dari ibu,bagaimana Ibu menikmati setiap detik dalam hidupnya sebagai anugrah, dan bentuk ungkapan syukurnya adalah menjalani hidup dengan penuh tanggung jawab dan cinta dan memberikan hidupnya untuk keluarga dan sesamanya,memaknai sebuah kesuksesan bukan sebagai kewajiban namun sebagai sebuah anugrah.bahwa kami ( saya dan adik) tidak harus menjadi yang nomer satu,kami hanya harus melakukan semua yang terbaik dan hasilnya adalah bagiannya Tuhan, menjalani hari- hari berat dengan penuh senyum dan mempercayakan hidup kami dalam penyelenggaraan Tuhan sang pemilik hidup.

Menjadi seseorang yang sabar, sareh sumeh dan semeleh ternyata memang tidak gampang, namun aku akan mencoba..Maturnuwun simbah, maturnuwun ibu..salam sayang selalu..selalu merindukan kalian di saat- saat seperti ini..

Shopping Experience

Perempuan mana yang tidak suka shopping ? sebagian besar dari kita kaum hawa sangat setuju bahwa Shopping adalah kegiatan yang sangat menyenangkan,bahkan tidak perlu sampai shopping dech, baru window shoping alias lihat- lihat aja sudah seneng banget yach, bahkan untuk kegiatan lihat- lihat dulu ini kita bisa menghabiskan seharian muter- muter di mall atau ITC.

Saya bisa muter seharian di mall atau ITC hanya untuk membeli sebuah baju, tas atau accessories lainnya. Window shopping alias lihat- lihat dulu ini sebenarnya penting gag sich ? kalau menurut saya sich lumayan penting yach, dengan window shopping ini kita bisa membandingkan barang dan harga tentunya.pokonya demi mendapatkan barang bagus dengan harga yang sangat bersahabat kalau bisa.maka window shoping ini salah satu caranya. Haha..walaupun kadang kita harus membuang waktu dan tenaga seharian, shopping memang menyenangkan sampai pada akhirnya ada istilah retail therapy. Karena dengan shopping seringkali bisa meningkatkan mood kita, dan bahkan dengan shopping kita seringkali melampiaskan emosi jiwa kita.Sering dengar istilah bahwa emosi sangat mempengaruhi saat kita shopping.

Untuk istilah bahwa emosi sangat mempengaruhi kita saat shopping saya setuju sekali, pernah saat sedang stress tingkat dewa, saya memutuskan untuk pergi ke sebuah mall, alhasil karena memang sudah tidak bisa berkonsentrasi akhirnya membeli sepatu dengan model yang sama namun warnanya saja yang berbeda, dan baru ‘ngeh’ saat di kasir, dan membeli parfum dengan aroma yang sangat manis, padahal saya tidak begitu suka parfum beraroma manis dan saat itu sebenarnya saya sedang tidak membutuhkan parfum.# gubrak..ampun dech,apa lagi kalau ada barang- barang discount yang dipajang didepan mata, tetep aja ngelirik, walaupun sebenarnya secara sadar tau bahwa barang discount ini selain harganya sudah dimanipulasi juga kadang barangnya kurang oke.menurut saya mending dikumpulin dulu duitnya baru beli yang bagus kualitasnya.karena menurut pengalaman barang discount itu harganya bersahabat namun kualitasnya kadang kurang bagus, walaupun bila beruntung juga dapat barang bagus dengan harga bagus pula. Haha..Namun keadanya berbeda, apabila emosi kita sedang stabil,maka kita bisa mengontrol barang – barang yang dibeli dan akhirnya memang kepakai semua.


Sekarang saya lagi seneng meng explore Mall Ambassador dan Tanah abang, Saya menemukan banyak barang bagus dan dengan harga yang bersahabat.Belanja disini seru dan menyenangkan, Karena kalau kita jeli kita bisa menemukan barang- barang dengan merk yang lumayan aneh- aneh, misalnya ada boneka merk nici yang mukanya lucu banget, menemukan kosmetik dan parfum yang oke original pula,dan baju- baju dengan merk dan model yang sering di tawarkan dimajalah dengan harga separonya dari counter resminya.juga sepatu dari berbagai merk dan model ada disini semua.seperti menemukan harta karun rasanya..hehe..


Shopping memang sangat menyenangkan, namun pada akhirnya kembali kepada kita semua, intinya kita harus lebih bijaksana dalam shopping , berusaha menahan diri dalam belanja.belilah barang yang memang kita butuhkan bukan inginkan..walaupun godaanya sangat banyak..hehe..harus menjadi customer yang cerdas.

Senin, 14 Mei 2012

Work hard And Be Nice To People..

Sering banget kita ditanya orang kerja dimana ? pekerjaan atau karir menjadi hal yang penting bahkan kalau boleh dibilang sudah menjadi pride dan existensi seseorang.orang berlomba – lomba mendapatkan pekerjaan dan karir yang bagus, bahkan untuk itu mereka rela menukarnya dengan apa saja, baik itu waktu dan kebebasan kita..karena atas nama commitment pada pekerjaan akhirnya kita rela melakukan lembur hanya untuk mengejar deadline atau supaya semua selesai dengan baik dan tepat waktu.Ada yang begitu bahagia dan menikmati pekerjaannya, namun tidak sedikit yang mulai “tersiksa” atau dengan kata lain “ terpaksa”.Kalau sudah begitu ujung-ujungnya kita akan gampang mengeluh dan mulai membanding –bandingkan pekerjaan kita dengan orang lain, dan merasa bahwa pekerjaan kita lah yang terberat.

“enak ya jadi kamu.. kerjaannya cuma nulis,mengatur surat, bikin janji, jalan- jalan meeting kesana kemari eh dapat duitnya banyak..kata seorang teman pada sekretaris bos. “loe mah enak kerja bisa sambil ketawa ketiwi, handle system,kalau kagag error ga ada kerjaan.. sedangkan gue harus kesana kemari , belon lagi kalau ada user yang bawel..ampun dach…curhat seorang teman kepadaku..** hadew – hadew belum tau aja loe, betapa kami harus bekerja keras, bahkan ampe malam kalau kurang masih harus lembur demi menjaga system tetap stabil,apalagi system ini menyangkut jasad hidup orang banyak..#lebay..tapi memang begitulah keadaannya, dulu bahkan awal- awal kita go live system ini tidur di kantor begadang ampe berhari- hari itu mah sudah biasa…pergi pagi pulang pagi..tapi sejauh ini masih berusaha untuk menikmati pekerjaan saya, karena saya telah memilih pekerjaan ini. Bener kalau ada pepatah orang jawa “ urip iku mung sawang sinawang” artinya kira – kira bahwa di kehidupan sehari-hari kita sering melihat bahwa orang lain lebih beruntung daripada kita atau bahkan juga kebalikannya , padahal kita tidak tau bagaimana sebenarnya keadaan orang tersebut. Dalam mengerjakan sesuatu, seharusnya kita bersyukur dan tidak bersungut-sungut. Semestinya kita mencintai apa yang kita kerjakan, apapun profesi yang sudah kita pilih.hidup memang penuh dengan pilihan, termasuk didalamnya tentang pilihan pekerjaan kita, karena kita yang memilih maka kita harus tau bahwa setiap pilihan pasti ada konsekuensinya…hehe..termasuk harus siap sedia bekerja keras.

Puji Tuhan saya termasuk orang yang sangat beruntung, bahwa saya telah diberi kesempatan oleh Tuhan “mencicipi” banyak pekerjaan, mulai dari event organizer,guru TK,freelance web designer,volunteer di sebuah NGO, bekerja sebagai staff IT di sebuah perusahaan, sampai dengan junior consultant SAP di sebuah perusahaan milik negara..itu semua seperti mimpi indah yang terwujud..Ternyata rencana Tuhan memang indah, bahkan untuk belajar SAP saja orang harus kursus atau setidaknya harus mengeluarkan beberapa ribu dolar, aku bisa gratis..tis dan langsung terjun ke perusahaan milik negara ini sampai dengan 2 cycle project bahkan sampai sekarang masih harus jaga “gawang” nya, saya mensyukuri setiap kesempatan ini sebagai anugrah yang luar biasa dalam hidup saya, jadi masih layakkah “sungut dan keluh kesah “saya.. Banyak orang berpikir, jaman sekarang memang susah cari kerja. Bisa mendapatkan pekerjaan aja sudah untung, walaupun kadang itu tidak sesuai dengan idealis kita. Tidak sedikit orang-orang yang terjun ke dalam bidang pekerjaan tertentu yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan maupun hobinya, seperti teman saya yang sarjana kimia harus bekerja di bank, dan teman saya yang lain seorang sarjana sastra harus bekerja sebagai programmer di sebuah software house. Ketika saya tanya bagaimana perasaan mereka apakah mereka bahagia dengan pekerjaannya ? ternyata jawaban teman saya beragam, yang bekerja di bank bilang bahwa ya sudahlah saya terima saja, yang penting dapat duit dan saya tidak menganggur,walaupun saya sangat tidak menikmatinya bahkan dia mulai melirik pekerjaan lain,dia mulai merintis menjadi dosen kimia seperti impiannya..namun jawaban teman saya yang programmer lebih luar biasa,dia bilang bahwa pada awalnya dia jatuh bangun, namun pada akhirnya dia justru sangat mencintai pekerjaannya itu.

Dari pengalaman tersebut, saya bisa bersyukur karena saya memiliki pekerjaan dan saya juga termotivasi untuk meningkatkan kemampuan saya, sehingga suatu hari nanti saya bisa mencapai titik tertinggi dalam karir saya.berhentilah bersungut – sungut, berhentilah berkeluh kesah, berhenti marah – marah untuk hal sepele.segera tentukan pilihan untuk kalian yang saat ini masih galau dengan pekerjaannya, dan kalau memang masih ingin bertahan dengan pekerjaan anda, mulailah dengan mencintai pekerjaan anda dan segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan anda dan untuk yang sudah merasa terpaksa dan tidak tahan dan merasa semuanya seperti sia – sia dan tidak berharga, segera tentukan pilihan juga untuk mulai mewujudkan sebuah pekerjaan yang menurut kalian menyenangkan, jangan sia- siakan sepertiga hidup kita dalam sehari untuk sebuah hal yang tidak kalian cintai..